Berita

Cerita SM3T

KESEMPURNAAN KARENA MEREKA YANG TERLAHIR ISTIMEWA

by: Muhammad Rizal Alayon

Merantaulah untuk menguji seberapa tangguh dan agar anda tahu seberapa berrarti mereka yang anda tinggalkan. Ya, itulah beberapa ungkapan yang sudah dan sering kita dengar diantara para perantau. Bukan berarti para perantau meninggalkan sanak saudara dan famili demi keegoisan diri semata, namun ada esensi yang mungkin tidak bias mereka pahami diantara mereka yang belum dan tidak pernah merantau.

Saya salah satu contoh seseorang yang belum pernah merantau sama sekali karena dari saya kecil sampai menyelesaikan peperangan saya dengan rival anak perkuliahan “SKRIPSI”, selalu di kota yang sama dengan kota saya lahir. Sampai saat itu mengajar, sebelum saya mengenal kata mendidik, bukan menjadi suatu tujuan dalam kehidupan saya saat ini. Terlahir dari keluarga militer yang menuntut disiplin dan loyalitas, saya juga dididik untuk menyayangi keluarga sekitar dari kasih saying guru SD. Waktu itu saya mengenal SM-3T (Sarjana Mendidik Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal) dari salah satu senior saya waktu kuliah.

Pergolakan idealisme saya dimulai ketika saya melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) sewaktu kuliah di SMA Negeri 1 Purworejo. Dimana mengajar menggugah suatu perasaan yang belum pernah saya rasakan. Melihat senyum dan tawa murid, saling bertegur sapa dengan rekan terutama siswa-siswa saya waktu itu membuat saya merasakan suatu ketenangan dan kebahagiaan tersendiri bahkan terasa sangat teristimewa. Teringat hal itu saya memutuskan dan membulatkan tekad untuk ikut serta dalam program SM-3T tersebut. Bukan sesuatu yang mudah waktu itu karena cukup keras tentangan dari orang tua waktu itu, namun pada akhirnya mereka memberikan restu untuk anaknya ini.

Singkat cerita, tibalah ketika saya dan teman-teman yang lain mendaptakan ploting untuk tempat pengabdian kami untuk satu tahun kedepan. Nunukan, Kupang, Kepulauan Aru, Raja Ampat, dan Tambraw…. Yah, Raja Ampat, kabupaten yang terkenal karena lautnya yang biru, gugusan pulau karstnya yang tersebar dengan indah sebagai bentuk miniatur Indonesia dari Sang Pencipta.

SMA N 7 Raja Ampat merupakan salah satu SMA N di Raja Ampat karena telah menyelesaikan administrasi akreditasinya dari statusnya sebagai sekolah persiapan. Hari pertama kami di sekolah tersebut masih harus kerja bakti dengan siswa membersihkan tempat tinggal kami yang baru akan mulai kami tinggali. Senang rasanya melihat kekompakan mereka serta keceriaan mereka waktu itu. Sukarela, tanpa mengeluh, tertawa serta guyonan kecil karena perbedaan bahasa yang kami temui. Dan waktupun berlalu dengan cepat, terdapat kalimat yang selalu saya lontarkan ke anak-anak:

“Anak-anakku, teruslah berusaha dan berjuang untuk menggapai cita-cita kalian. Belajarlah yang rajin dan ingat yang sudah ibu bapak ajarkan baik tentang pelajaran atau apa pun itu meski ibu bapak sudah kembali nanti”

Anak-anaku, tak terasa dan bagaikan mimpi bisa bertemu dengan kalian. Semua cerita indah dan tawa bersama kalian begitu indah dan tulus.. tanpa kepalsuan dan kebohongan. Kalian yang mengajari kami banyak hal tentang hidup, banyak hal tentang arti kata sebuah dedikasi akan sebuah bakti. Bapak tidak sempurna, tapi kalian yang terlahir istimewa lah yang menyempurnakan bapak waktu itu. Kami selalu mendoakan kalian di manapun kalian. Jangan lupakan kami, bapak akan kembali suatu waktu nanti… ITU JANJI BAPAK!!

Back to top button