Mahasiswa UMP Manfaatkan Kulit Singkong Sebagai Peluang Bisnis Berbasis Lingkungan
Purworejo (20/7/2017), Masyarakat Purworejo pada umumnya identik dengan mengolah singkong menjadi suatu camilan jajanan pasar seperti gethuk, combro, geblek, tape, kripik ketela, dll, namun kulit singkong tersebut menjadi sampah industri dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. “Terdapat banyak industri berbahan singkong di wilayah Purworejo khususnya Kecamatan Banyuurip, namun mereka membuang kulit singkong”, ujar Anita Rahmawati selaku ketua kelompok PKM. Melihat fenomena tersebut, muncullah ide untuk memanfaatkan kulit singkong menjadi nilai ekonomis dengan mengolahnya menjadi camilan.
Anita menambahkan “Potensi bisnis kulit singkong ini cukup besar, selain kandungan gizi, kami juga bisa belajar menjadi entrepreneur”. Dengan kandungan gizi dari kulit singkong yang diantaranya adalah bahan kering 17,45%; protein 8,11%; TDN 74,73%; serat kasar 15,20%; lemak kasar 1,29%; kalsium 0,63%; dan fosfor 0,22%, maka mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Matematika melihat peluang bisnis dengan menciptakan inovasi produk yang diberi nama CASSKIN KARBONERGI RODA LELE ANTI MAINSTREAMS yang maknanya camilan kulit singkong berkarbohidrat, berenergi, berprotein dan rendah lemak anti mainstream dibawah label Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Diketuai Anita Rahmawati dan beranggotakan Sri Mei Widayanti, Rizka Satrianingrum, Nur Muhammad Muckhlis, dan Kunto Adhi Pratomo, produk PKM ini menjadi contoh bahwasanya mahasiswa melihat peluang yang ada di lingkungan sekitar menjadi suatu bisnis dan sekaligus memanfaatkan sampah industri produk ketela pohon. Selain itu, produk kreasi mahasiswa ini berbentuk camilan dikarenakan masyarakat daerah sekitar Purworejo cenderung lebih menyukai panganan berbentuk camilan yang notabene enak, murah, gurih dan disukai oleh banyak kalangan.
Saat ini distribusi produk casskin masih dipasarkan di sekitar rumah produksi dan kedepan, dengan memanfaatkan sosial media serta menjalin kerjasama dengan pelaku bisnis tingkat terkecil (warung) maka diharapkan masyarakat lebih mengenal produk ini. Selain itu, kami juga memanfaatkan jaringan kami diantaranya di Kabupaten Kebumen.